Mataram, Katada.id – Masyarakat telah melaporkan dugaan pemotongan beasiswa bidik misi di Universitas Mataram (Unram), NTB. Laporan itu disampaikan kepada Polres Mataram, belum lama ini.
Saat ini, penanganannya masih dalam tahap pengumpulan data dan keterangan. Pihak polres juga sedang menelaah dan mengkaji data-data yang disampaikan para pelapor.
Untuk pemanggilan pihak terkait, polres belum dijadwalkan. Sebab, polisi masih mendalami unsur tindak pidana dalam pemotongan beasiswa tersebut.
Hal itu diungkap dan dibenarkan Kapolres Mataram AKBP Saiful Alam sebelum dipindahtugaskan ke Polda Jawa Timur. “Iya. Sudah ada laporan masuk terkait beasiswa bidik misi di salah satu perguruan tinggi di NTB,” kata Alam, Kamis (21/11).
Dugaan pemotongan beasiswa ini menjadi temuan Ombudsman RI Perwakilan NTB. Pemotongan itu diketahui setelah tim ombudsman melakukan investigasi. ”Kami turun untuk memastikan laporan dari masyarakat. Dan ternyata benar (ada pemotongan),” ungkap Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTB Adhar Hakim kepada wartawan beberapa hari yang lalu.
Informasi yang dihimpun, penerima beasiswa bidik misi sebanyak 1.565 orang mahasiswa. Namun yang bermasalah sekitar 95 orang. Ombudsman mengetahui itu setelah memeriksa rekening penerima dan mengklarifikasi pihak bank, yaitu Bank BRI dan BTN.
Setiap mahasiswa seharusnya menerima beasiswa Rp 4,2 juta per semester. Namun faktanya mahasiswa tidak menerima sebesar angka tersebut. ”Satu orang mahasiswa menerima Rp 600 ribu per semesternya,” beber Adhar.
Adhar menegaskan jika temuan ini bersifat sementara. Pihaknya masih butuh pendalaman lagi. ”Yang kita baru tahun ini. Ada 95 penerima beasiswa saja yang bermasalah,” tegasnya lagi. (rif)