Lombok Utara – Pemulihan ekonomi menjadi atensi utama Pemda KLU di tengah pandemi covid-19 ini. Salah satu yang mendapat perhatian yakni pelaku UMKM KLU. Lapak UMKM Sigar Penjalin di Dusun Lendang Berora dibangun untuk mempermudah promosi serta integrasi produk usaha.
“Di masa pandemi seperti ini, memang kita butuh refresing bersama keluarga. Saya percaya tempat-tempat seperti ini akan dicari” tutur Bupati Lombok Utara H Najmul Akhyar, Selasa (1/9).
Bupati mengapresiasi Kepala Desa Sigar Penjalin dan stakeholder lainnya yang sudah menginisiasi kegiatan populis tersebut. Kata dia, lapak UMKM itu merupakan kelanjutan dari wirausaha baru (WUB) yang dicanangkan Pemda dalam RPJMD.
“Program ini, banyak mendapat tantangan selama memangku amanah yang dipercayakan masyarakat,” aku dia.
Najmul mengatakan, awalnya program yang diusulkan di dalam RPJMD adalah membentuk WUB berkelompok, dan akan diberikan bantuan modal. Namun, rencana itu tidak bisa dieksekusi lantaran terkendala regulasi.
“Ditahun pertama sudah kita anggarkan Rp.15 miliar. Tapi ditahun yang sama sudah terbit regulasi tidak boleh memberikan bantuan kepada kelompok pemula dalam bentuk uang, tapi bentuk barang,” beber dia.
Menurut dia, meski pun regulasi dikeluarkan pemerintah, pihaknya tetap berusaha dengan menganggarkan kembali di tahun kedua sebesar Rp 15 miliar. Sayangnya bentuk bantuan modal tetap tidak bisa dieksekusi.
“Siapa tahu bisa. Tetapi tetap tidak bisa. Akhirnya kita buat paradigma baru dengan pola wira usaha baru diberikan bantuan dalam bentuk barang. Alhamdulillah, itu sudah direalisasikan,” aku dia.
Bahkan, kata dia, kelompok nelayan pun diberikan anggaran Rp 3 miliar dengan jumlah pemanfaat sekitar 17 kapal nelayan. Setelah dihitung-hitung, kata Najmul, ternyata melebihi 70 ribu masyarakat penggiat wirausaha menerima manfaat. Jumlah dana yang digelontorkan untuk membeli barang bantuan sebesar Rp 74 miliar .
“Anak-anak muda sekitar 400 orang diberikan pelatihan berternak ayam petelur dan ayam potong di Dikpora. Kemudian kita juga sudah pernah melatih star up sekitar 50 orang anak-anak Lombok Utara. Alhamdullilah sudah sukses,” tutup dia.
Terpisah, Kepala Desa Sigar Penjalin Zawil Fadli mengatakan, lapak bersama itu bertujuan untuk membangkitkan gairah ekonomi masyarakat. Ada kurang lebih 23 produk desa yang ditonjolkan di lapak tersebut. Mulai dari makanan, tas hingga bunga dan lampu hias dari sampah plastik.
“Pokoknya macam- macamlah, dan itu produk asli warga Desa Sigar Penjalin. Mereka jualan dari sore hingga malam hari,” pungkasnya. (ham).