Mataram, katada.id – Tim satgas pangan Ditreskrimsus Polda NTB dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) NTB mendatangi sejumlah distributor minyak goreng.
“Sidak dan pengecekan ini untuk memastikan stok dan HET Minyak Goreng di NTB,” kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto, Sabtu (29/2/2022).
Terkait penjualan minyak goreng dengan harga masih di atas HET, menurut Artanto, karena ada beberapa distributor masih menghabiskan stok lama dengan harga diatas Rp18 ribu
“Ada beberapa distributor sudah mengajukan pertimbangan ke pemerintah, sampai sekarang belum ada relasi dari pemerintah sehingga masih menjual dengan harga lama,” jelasnya.
Artanto mengatakan, secara umum minyak goreng untuk minggu ini masih mencukupi. Di PT Star Lembar masih tersedia stok 500 ton dan sudah didistribusikan ke kabupaten lain seperti Sumbawa.
Stok juga tersedia di CV Lumayan Putra Jaya Detik sebanyak 2.000 liter, di PT Wilmar sekitar 340 liter, PT. Panen Raya sebanyak 2.000 karton, PT Tunas Jaya Abadi memilik stok 220 Dus. “Akan tetapi sudah laku terjual dan tinggal pendistribusian ke masing toko/pengecer,” bebernya.
Sementara di CV Asia Baru, stok minyak kemasan merek Filma di gudang kosong. Karena pengiriman terlambat dari pabrik. Kemungkinan minggu depan akan datang 5 konteiner. “Satu konteiner berisi 750 karton ( 75 ton). Jadi yang lima kontener tersebut berisi 375 karton/ton,” terangnya.
Sedangkan PT Terus Jaya Abadi sudah mengorder minya sebanyak 3 truk. Saat ini mereka sedang menunggu realisasi dari pabrik dan biasanya akan tiba di NTB dua minggu lagi.
“Melihat kondisi tersebut, hingga tiga minggu ke depan relatif aman. Namun perlu pantauan extra agar rencana pengiriman berjalan lancar,” pungkasnya. (red)