Lombok Utara, Katada.id– Kegiatan Car Free Day (CFD) di Lombok Utara sudah berjalan lebih dari sebulan dan menuai pro dan kontra. Di satu sisi, CFD disambut antusias oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta masyarakat. Namun di sisi lain, kegiatan ini dikeluhkan oleh para pengguna jalan lantaran jalan alternatif yang disediakan tidak layak dilalui.
Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, menanggapi keluhan tersebut dan menegaskan bahwa Pemerintah daerah (Pemda) siap melakukan evaluasi menyeluruh. Evaluasi ini mencakup jadwal pelaksanaan hingga penyiapan jalur alternatif yang lebih baik.
“CFD ini kita evaluasi terus. Kalaupun kemarin ada hal-hal seperti itu, ya dinamika dalam proses mengevaluasi CFD,” ujar Najmul, Senin (11/8/2025).
Kata Najmul, Pemerintah menyadari bahwa perbaikan jalur alternatif adalah hal yang penting agar CFD dapat terus berjalan tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna jalan. Sinergi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan masyarakat menjadi kunci agar kegiatan ini memberikan manfaat optimal bagi semua pihak.
Di tengah keluhan pengguna jalan, antusiasme warga terhadap CFD terlihat dari ramainya para pedagang UMKM yang menjajakan dagangannya. Banyak warga yang sengaja datang untuk berolahraga, bersantai, atau berburu kuliner.
Najmul mengatakan, dari sisi lain kegiatan CFD memberikan dampak positif yang besar bagi ekonomi lokal. “Manfaatnya secara ekonomi bagus, masyarakat kita juga senang karena mereka punya ruang untuk mempromosikan produk-produk mereka,” sambungnya.
Bahkan, Najmul berbagi cerita tentang seorang pedagang yang berhasil meraup untung besar. Pedagang tersebut, yang biasanya mendapat Rp 2 juta per hari, bisa mendapatkan Rp 7 juta dalam waktu 3 jam selama CFD.
“Ini kan peningkatan ekonominya luar biasa dan insyaallah kita terus ikhtiarkan. CFD tetap jalan, alternatif jalan lebih baik,”
tutupnya.(*)
