Lombok Utara, Katada.id- Gili Festival 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 17-20 Agustus 2025 bukan sekadar pesta budaya, tetapi juga mesin pendorong ekonomi yang dirancang untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat Lombok Utara.
Dinas Pariwisata KLU secara proaktif akan melibatkan UMKM lokal dari Gili Air dan daerah darat lainnya. Hal tersebut untuk memastikan bahwa pelaku usaha kecil dan menengah merasakan manfaat maksimal dari acara ini.
Untuk mewujudkan keterlibatan UMKM yang optimal, Dinas Pariwisata akan bekerja sama erat dengan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Lombok Utara.
Kepala Dinas Pariwisata KLU, Denda Dewi Tresni Budi Astuti, menyatakan bahwa rapat sinkronisasi akan segera digelar untuk mengatur pelibatan UMKM tersebut.
Selain pengusaha kecil, festival ini juga menjadi panggung bagi talenta-talenta lokal Lombok Utara.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk mengangkat potensi dan kreativitas warganya sendiri.
Festival ini merupakan wujud kolaborasi erat antara berbagai stakeholder. Pemerintah daerah tidak bekerja sendiri, melainkan menggandeng BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) dan pemerintahan desa.
“Kami menggandeng teman-teman dari BPPD dan juga desa. Kami ingin menunjukkan bahwa ini adalah hasil kerja kita bersama,” tutur Denda Dewi, Jumat (15/8).
Melalui sinergi ini, Gili Festival 2025 diharapkan tidak hanya sukses menarik target kunjungan 3.000 hingga 4.000 wisatawan per hari, tetapi juga menjadi contoh dari pembangunan pariwisata yang inklusif dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat lokal. (*)
