Lombok Utara, Katada.id – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU), Kamah Yuliarto, menyatakan dukungan penuhnya terhadap geliat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memanfaatkan kawasan Car Free Day (CFD) sebagai ruang niaga.
Dukungan ini muncul seiring tingginya antusiasme pelaku usaha lokal.
Menurut data Dinas Koperasi, lebih dari 140 UMKM telah mendaftar untuk berjualan di area CFD.
Namun, Kamah menyoroti kendala klasik: keterbatasan fasilitas dari pemerintah daerah.
“Agar dapat terakomodir dengan baik, UMKM ini perlu difasilitasi, misalnya dengan tenda. Dengan begitu, retribusi juga bisa diberlakukan secara tertib. Sayangnya, hal ini belum terakomodir dalam anggaran murni,” jelas Kamah pada Senin (25/8).
Meskipun CFD bersifat terbuka—termasuk bagi pedagang dari luar KLU—Komisi II tetap mendorong agar UMKM lokal yang telah terdaftar diberikan prioritas utama.
Lebih lanjut, Kamah mengakui dampak positif CFD terhadap ekonomi masyarakat, namun menekankan perlunya solusi terhadap isu lalu lintas yang sering terhambat.
Untuk itu, ia mengajukan usulan konkret:
“CFD ini bagus, tetapi jangan sampai menghambat mobilitas. Harus ada jalan alternatif. Saya usulkan jalur dua di Tanjung, satu jalur dipakai untuk CFD, dan satu jalur lainnya dibuka untuk lalu lintas kendaraan. Dengan begitu, tidak ada pihak yang merasa dirugikan,” tegasnya.
Kamah berharap Pemda KLU bersama pihak terkait segera merumuskan solusi komprehensif.
Tujuannya adalah memastikan pelaksanaan CFD berjalan lebih tertib, pelaku UMKM lokal terakomodasi dengan fasilitas memadai, dan masyarakat pengguna jalan tetap nyaman. (*)













