Demi Air di Masa Depan, Kades dan Warga di Bima Jalan Kaki Sejauh 20 Km

0
Warga gotong royong membuat bronjong sebagai tempat penampung air di Gunung Prae, Desa Kala. (Istimewa)

Bima, katada.id – Kepala Desa (Kades) Kala, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, Provinsi NTB, Firdaus Mastudin mencetus gerakan gotong royong dengan melibatkan perangkat desa dan masyarakat setempat. Gotong royong itu untuk mengalirkan air bersih dari Gunung Prae, ujung Barat desa setempat.

Ratusan warga terlibat dalam kegiatan ini. Mereka menempuh perjalanan kaki dengan jarak sejauh 20 kilometer. Masing-masing warga membawa perlengkapan seperti besi cor, kawat bronjong, semen, tripleks, dan alat-alat lainnya untuk keperluan membangun tempat penampung air.

“Kami bersama jajaran pemerintah desa, warga masyarakat dan anak muda mulai berkumpul setelah salah Subuh, Rabu (2/10). Untuk tiba di sumber mata air, kita tempuh perjalanan lima jam. Setelah sampai, kita membangun Tembok dan memasang bronjong di sumber mata air tersebut,” ujar Kades Kala, Firdaus Mastudin, Rabu (9/10).

Ia menuturkan, dirinya dan warga terpaksa menginap satu malam di sumber mata air tersebut. Untuk menghilangkan rasa lapar, selain mengandalkan bekal yang dibawa dari rumah masing-masing, warga juga menangkap udang sebagai lauk pauk.

“Warga kami sangat bersemangat dan antusias dalam gotong royong ini. Tujuan kami agar masyarakat kita sejahtera dan air mengalir sampai ke pintu rumah warga di masa depan,” ungkap dia.

Ia menjelaskan, pembangunan tembok dan pemasangan bronjong merupakan langkah awal. Ke depannya seluruh hal yang dibutuhkan akan diupayakan termasuk dana.

“Setelah selesai mengerjakan, kami kembali di rumah masing-masing keesokan harinya,” jelas Firdaus.

Butuh Dana Rp 2 Miliar

Kades Kala Firdaus Mastudin bersama warga saat berjalan kaki menuju sumber mata air di Gunung Prae, desa setempat. (Istimewa)

Disinggung mengenai anggaran untuk mendistribusikan air, Kades Kala mengungkap bahwa untuk membawa air dari Gunung Prae ke pemukiman warga dibutuhkan dana sekitar Rp 2 miliar. Sejauh ini berbagai skenario anggaran sudah dipersiapkan, termasuk melalui dana desa, swadaya masyarakat, dan bantuan pengusaha sukses asal Bima di Jakarta, H. Jakaria Umar.

“Tahun 2024, kita alokasikan dana desa Rp 50 juta. Ke depannya, kita upayakan setiap tahun, dana desa di alokasikan lagi dengan jumlah yang sama. Kita juga menyiapkan skema bagi  warga untuk swadaya,” bebernya.

Ompu Kala ini mengungkap, H. Jakaria Umar menjanjikan bantuan sebesar Rp 500 juta dan swadaya masyarakat Rp 75 juta. “Alhamdulillah Pak Aji (H. Jakaria Umar) memberikan bantuan yang sangat besar. Tahap awal kami diberikan Rp 200 juta, ke depannya akan diberikan lagi Rp 300 juta. Saya berencana langsung ke Jakarta untuk mempresentasikan progres kegiatannya nantinya,” terang Firdaus.

Dana bantuan H. Jakaria Umar dikirim langsung kepada rekening panitia pelaksana. Hal ini untuk menjaga kepercayaan dari para donatur. “Pak Aji sungguh orang baik yang sangat sering membantu kami di Desa Kala,” ungkapnya.

Kades Kala berkomitmen untuk menuntaskan kegiatan membawa air tersebut hingga mengalir ke rumah-rumah warga. Ia juga akan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan dana guna mewujudkan cita-cita bersama tersebut.

“Saya berharap dan berusaha diakhir masa jabatan saya nanti semuanya sudah rampung,” pungkasnya. (rl)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here