Lombok Utara, Katada.id – Dukungan Golkar kepada Bakal calon (Balon) Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar belum final. Hal ini disebabkan mekanisme penentuan calon yang bakal diusung berubah.
“Jadi dulukan hanya cukup melalui hasil rapat di tingkat DPD I. Namun saat ini berbeda, sekarang keputusannya dari DPP dan itupun dilihat dari hasil survey partai. Mana calon yang elektabilitasnya tinggi yang akan didukung,” ungkap Wakil Sekertaris II DPD I Golkar, Mariadi, beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah mengkonfirmasi ke DPP kaitan hal tersebut. Hasilnya, DPP belum pernah menjanjikan kepada siapapun arah dukungan partai. Untuk itu, saat ini banyak para kandidat sedang melakukan lobi-lobian ke DPP. Tidak hanya H Najmul Akhyar dan H Djohan Sjamsu, tetapi H Sarifudin juga melakukan komunikasi dan pendekatan ke DPP.
“Nanti dimana partai ini berlabuh itu tergantung kepada elektabilitasnya. Karena memang Golkar akan mengarah kepada Balon yang bisa memenangkan pertarungan,” ujarnya.
Lanjut dia, pada prinsipnya partai tidak ingin kalah lagi di Pilkada. Walupun Golkar tidak mendorong kadernya dalam Pilkada Lombok Utara. Tentu menjadi kebanggaan tersendiri ketika Balon yang didukung bisa memenangkan kontestasi politik ini. “Karena itu kita tunggu saja siapa yang akan didukung,” sambungnya.
Diakuinya, memang saat ini semua Balon sedang berharap mendapatkan rekomendasi dari Golkar. Namun DPP sudah jelas mengatakan bahwa dalam hal ini belum bisa menjanjikan ke siapapun sebelum keluar hasil survey. Untuk itu, Wakil Ketua II DRPD KLU ini berpesan, agar Balon yang ada bisa bekerja lebih keras lagi untuk menaikan elektabilitasnya.
“Karena jangan sampai setelah Golkar melakukan survey ternyata hasilnya tidak bagus. Maka secara otomatis partai juga akan mengambil sikap yang jelas untuk menentukan arah dukungan nya,” jelasnya.
Menurut Mariadi, perihal Petahana sudah mengklaim arah dukungan Golkar itu masuk akal. Hasil rapat di DPD I sudah memutuskan mendukung H Najmul Akhyar. Namun dalam perjalanan DPP menggunakan mekanisme yang berbeda yakni mendukung Balon berdasarkn hasil survey elektabilitasnya.
“Jadi Golkar bisa mendukung Najmul manakala survei yang dilakukan partai Golkar tinggi,” pungkasnya. (ham)