Lombok Utara,Katada.id – Bakal Calon (Balon) Bupati Lombok Utara H Sarifudin belakangan ini sepi pemberitaan. Ia juga tidak banyak muncul, apalagi mengungkapkan progres langkah politik dalam Pilbup Lombok Utara.
Ternyata, orang nomor dua di Lombok Utara ini diam-diam sedang melobi partai yang akan mengusungnya. Ia dengan penuh percaya diri menegaskan akan maju di Pilkada 2020. Alasannya, empat partai sudah memberikan lampu hijau untuk mengusungnya.
“Keyakinan saya sudah 90 persen terhadap partai yang akan mendukung saya. Dan untuk sementara sudah ada empat partai yang memberikan lampu hijau dan itu ada partai besar dan kecil,” ungkap Sarifudin, Senin (9/3).
Ia belum partai yang memberi sinyal mengusungnya. Ia hanya menegaskan jika dirinya tetap berkompetisi di Pilkada sebagai calon bupati. Untuk sekarang ini, dirinya tengah membuka komunikasi dan lobi dengan beberapa parpol di pusat.
Menurut dia, dalam politik masa saat ini masih dinamis. Walupun di beberapa media sudah memberitakan ada beberapa partai sudah mengerucut ke beberapa calon. Tetapi baginya itu tidak jadi masalah.
“Apakah itu akhir dari sebuah proses, saya rasa belum. Karena sebelum kita diberikan rekomedasi dari DPP maka sampai saat itu belum selesai ikhtiar kita,” terangnya.
Meski ada yang meragukan dirinya tidak mendapatkan partai pengusung, bagi Sarifudin itu tidak masalah. Tetapi ia memastikan sudah ada partai yang bakal mengusungnya nanti. Karena sampai saat ini beberapa parpol masih membuka lebar pintunya.
Diakui Sarif, dalam proses ini dirinya tidak mengklaim 100 persen empat partai itu mendukungnya. Namun ia meyakini apa yang sudah dilakukannya sekarang ini pasti membuahkan hasil. “Makanya untuk melihat hasilnya itu, setelah dikeluarkannya rekomedasi,” tegasnya.
Ia membeberkan, hampir semua pengurus parpol di tingkat DPC, DPD bahkan DPP sudah ia lakukan komunikasi. Untuk itu saat ini tinggal menunggu hasil pertimbangan dari DPP saja.
Sarif membocorkan untuk bakal calon wakilnya masih orang yang sama, yakni M Sukri. Kata dia, ia tidak banyak muncul bukan karena tidak ikut Pilkada. Namun ingin menciptakan politik yang damai.
“Karena saya tidak menginginkan gara-gara banyak penilai dari beberapa orang membuat saya untuk jor-joran bersaing. Dan saya tidak mau seperti itu,” pungkasnya. (ham)
