Bima, katada.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima, mengungkap potensi cuaca ekstrem terjadi di Kabupaten Bima dan Dompu Provinsi NTB.
Peringatan dini itu berlangsung Rabu 7 Mei hingga 13 Mei 2025. Warga Bima dan Dompu diminta mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat, disertai kilat, petir dan angin kencang. Yang dapat mengakibatkan banjir, banjir bandang, banjir Rob, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, sambaran petir, dan pohon tumbang.
“Hari ini, hingga 13 Mei terpantau adanya gangguan atmosfer yang mampu menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di wilayah Bima dan Dompu,” ujar Kepala BMKG, Stasiun Sultan Muhammad Salahuddin, Moch Syaifül Annas.
Menurut Anas, pihaknya memantau kemunculan gelombang atmosfer Equatorial Rossby di sekitar wilayah NTB. Ada perlambatan kecepatan angin, kelembapan udara yang cenderung basah, labilitas atmosfer yang kuat, hingga anomali suhu muka laut bernilai positif.
“Kondisi tersebut menyebabkan adanya potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah NTB termasuk wilayah Bima dan Dompu,” ungkapnya.
Sejumlah kecamatan di wilayah Bima dan Dompu berpotensi terdampak dan dihimbau waspada.
“Cuaca ekstrem itu potensial terjadi di Tambora, Sanggar, Soromandi, Donggo, Bolo, Madapangga, Palibelo, Belo, Lambitu, Monta, Parado, Langgudu, Lambu, Wawo, Woha, Ambalawi, Wera, Sape, Pekat, Kempo, Manggalewa, Dompu, Woja, Kilo, Hu’u, Pajo dan Rasana’e Barat, Mpunda, Asakota, Raba, dan Rasana’e Timur,” beber Anas.
Selain itu, BMKG memprediksi gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter terjadi di Perairan Selatan Bima.
“Kami menghimbau agar para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat tinggal dan beraktifitas di wilayah rawan bencana agar terus meningkatkan kesiapsiagaan. Mengantisipasi dampak terjadinya bencana alam hidrometeorologi,” pungkasnya. (sm)