Keseruan Lomba Kecial di Gili Trawangan, Upaya Kenalkan Kearifan Lokal Pada Wisatawan yang Berlibur

0
Puluhan peserta sedang mempersiapkan Kecial untuk mengikuti lomba.

Lombok Utara, Katada.id – Berbagai upaya dilakukan untuk menarik wisatawan ke Gili Trawangan pasca pandemi Covid-19. Salah satunya, lomba Burung Kecial yang cukup disukai wisatawan.

Gili Trawangan merupakan destinasi yang banyak diminati pelancong, khususnya wisatawan asing. Namun sejak pandemi merebak 2020 lalu, pulau tersebut nyaris tidak dikunjungi wisatawan.

Pandemi mulai mereda pada tahun ini. Wisatawan mulai berdatangan meski belum normal. Masyarakat hingga penggiat pariwisata di kawasan tersebut mulai berbenah melakukan pemulihan. Selain promosi, beragam kegiatan digelar untuk menarik minat wisatawan.

Salah satunya seperti yang dilakukan  komunitas Burung Kecial Gili Trawangan bersama Chili Community House. Kedua komunitas ini bekerjasama mengadakan event kicau burung Gili Trawangan. Hal ini langsung menarik perhatian masyarakat maupun wisatawan lokal dan mancanegara yang melintas.

“Event Kecial ini dilakukan untuk meningkatkan pariwisata Gili Trawangan, terutama pasca Covid-19,” ujar panitia event Kecial, H Ridwan, Selasa (22/11).

Event burung Kecial Kuning atau yang disebut juga dengan Burung Pleci digelar dua kali dalam sepekan. Tak hanya Gili Trawangan, kegiatan ini juga dibuka untuk  pecinta burung Kecial di luar Trawangan.

Kompetisi ini diikuti sebanyak 50 peserta yang terbagi dalam dua kelas. Di antaranya kelas Pinalan dan kelas Dis-Disan. Sedangkan untuk biaya pendaftaran per kelasnya adalah sebesar Rp 10.000.

Dijelaskan Ridwan, para juri memiliki kriteria tersendiri, bagi para peserta yang ingin memenangkan kompetisi ini. Mulai dari segi irama burung saat berkicau, durasi hingga volume kicau burung saat berada di tangkringan sangkarnya.

Di dalam kompetisi tersebut, akan diambil sebanyak 19 pemenang. Hadiahnya pun tidak berupa uang tunai atau pun beras, melainkan ayam. Pemberian ayam ini diklaimnya sudah menjadi tradisi hadiah turun temurun.

Masih adanya kearifan lokal yang dipegang erat masyarakat Gili Trawangan ini justru menjadi daya tarik bagi wisatawan. Baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara. Tak sedikit juga wisatawan mancanegara yang terlihat antusias mengabadikan momen lomba tersebut.

“Kami mendukung dan menyambut baik kegiatan positif dari para pecinta burung Pleci yang ada di sini,” ujar  Founder Chili Community House Trawangan Noor Ain Hussin.

Dukungan yang diberikan Chili House ini bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat Gili Tramena. Sekaligus untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan di tiga pulau tersebut.

Dikatakannya, kegiatan ini mendapat sambutan positif berbagai pihak. Bahkan masyarakat mengapresiasi lantaran kegiatan ini menjadi sarana hiburan. Sekaligus sebagai upaya memelihara keanekaragaman hayati dan alternatif dalam membantu pengembangbiakan populasi burung.

” Karena memiliki nilai penyelamatan spesies unggas,” sambungnya.

Hal ini yang mendorong komunitas bersama masyarakat setempat sepakat melaksanakan kompetisi burung secara rutin. Sekaligus berharap ke depannya agar pemerintah daerah bisa melirik kegiatan ini.  Sehingga ekonomi kreatif bisa di putar di kawasan wisata Gili Trawangan.

” Ini menjadi usaha kami bersama masyarakat lokal membantu membangkitkan sekaligus mengenalkan budaya lokal di dunia pariwisata,” jelasnya.

“Supaya tamu tahu ada kegiatan lain yang bisa dilakukan selain daripada party,” tandasnya. (ham)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here