
Lombok Utara, Katada.id- Desa Senaru dan Dusun Kerujuk Desa Menggala masuk Pengembangan Desa Wisata Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika. Kemenparekraf RI, Deputi Bidang Pengembangan Manusia Kantor Staf Presiden (KSP) dan Kementerian Desa PDTT meninjau langsung kesiapan dua lokasi ini, Jumat (9/10).
Peninjauan dilakukan Deputi Bidang Pengembangan Manusia KSP Abet Nego Tarigan, Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDTT Drs Samsul Widodo, Direktur Destinasi Regional II Kemenparekraf RI Dr Wawan Gunawan, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari, Wagub NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah dan pimpinan OPD lingkup Pemprop NTB.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari mengatakan, kehadiran tiga kementerian membuktikan pemerintah pusat konsen dalam membantu masyarakat melalui program nyata. Pada masa depan, turis (wisatawan) di dunia lebih tertarik melihat out door seperti gunung, air terjun dan desa. Hal itu menjadi kesempatan dalam menyambut turis yang akan datang.
“Kami (Kemenpar) dengan Kemendes ada roadshow di 11 desa di Lombok Tengah yaitu Desa Rambitan Sade KPPN Praya, Desa Panjat Lombok Timur Bila Bante, Tete Batu, Kembang Kuning, di Lombok Utara Desa Senaru dan hari ini Desa Menggala, kemudian di Lombok Barat Desa Gili Gede dan Mekar Sari,” beber dia.
Ia berharap turis yang datang pada 2021 nanti akan datang ke desa-desa wisata ini. Sebab itu, perlu dilakukan pembenahan dan persiapan. Mengingat pandemi belum hilang, promosi destinasi disarankan untuk mengangkat Program Cleanes Safety and Empowerment (CHSE).
“Ekonomi kreatif Lombok terkenal dengan tenun, karena di sini juga ada penenun. Saya punya misi untuk meningkatkan kreatifitas penenun,” kata dia.
Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah mengajak untuk hidup bersih dan sehat serta membiasakan pakai masker. Ia berharap Dusun Kerujuk dan Desa Senaru lebih disiplin.
“NTB ini dapat dikatakan surga dunia, visitor-visitor tamu kita kalau datang ke Lombok selalu bilang surga dunia. Karena dari ujung timur sampai barat indah semua. Untuk itu mari kita jaga dan pelihara anugerah ini,” tutur dia.
Wagub mengatakan, perhatian dari pemerintah pusat sudah luar biasa. Saat ini tinggal bagaimana antara pusat, provinsi dan kabupaten bersinergi. Sehingga perhatian pemerintah pusat ini bisa dimanfaatkan. Kata Wagub yang biasa disapa Umi Rohmi, selain obyek pariwisata keindahan, nilai jual lainnya adalah kebersihan.
“Desa wisata harus tetap memperhatikan kebersihan,” kata dia.
Ia juga meminta agar Kelompok Wanita Tani lebih ditingkatkan. Lahan yang gundul harus segera ditanami. Selain itu, pengelolaan sampah dan posyandu harus dijalankan dengan baik. “Posyandunya harus bagus,” tegas dia.
Asisten III Setda KLU Evi Winarni mengapresiasi perhatian dari pemerintah pusat tersebut. Ia berharap itu bisa terus dikembangkan baik. Namun untuk itu, pihaknya juga membutuhkan bantuan serta fasilitas dari Pemerintah Pusat dan Pemprov NTB.
” Di Dusun Kerujuk ini, beberapa anak muda dalam Pokdarwis datang berdiskusi, bagaimana membangun Dusun Kerujuk ini menjadi kawasan destinasi wisata, sehingga brandingnya sekarang rasanya tidak lengkap ke KLU, kalau belum ke Kerujuk,” beber dia.
Kata dia, pengembangan UMKM yang berbasis pariwisata sudah dilakukan. Seperti di Dusun Kerujuk terdapat kolam ikan yang memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat sekitar. Itu bahkan menjadi ikon di kampong wisata tersebut. Ia berharap, terpilihnya Kerujuk dan Senaru dapat membuat semangat bangkit kembali muncul bagi seluruh masyarakat Lombok Utara.
“Masyarakat Dusun Kerujuk ingin perubahan ke arah yang lebih baik, tetapi tidak melepas karakteristik yang penuh dengan kearifan lokal,” pungkas dia. (ham).