Mataram, katada.id – Salah seorang wisatawan domestik (wisdom) asal Kutai Timur, Kalimantan Timur ditemukan tewas terapung di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/9).
Korban yang diketahui bernama Yasrin (54) tenggelam saat snorkeling bersama rekannya di Gili Trawangan.
Kapolsek Pemenang, AKP I Made Susila Artana menjelaskan, korban merupakan peserta rombongan studi banding dari Dinas Perikanan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. “Jadi pasca melakukan kunjungan kerja ke Dinas Perikanan Kabupaten Lombok Timur, rombongan mereka datang berlibur ke Gili Trawangan,” ungkapnya, Senin (30/9).
Rombongan Dinas Perikanan Kutai Timur sebanyak 17 orang. Mereka tiba di Gili Trawangan, Sabtu (28/9). Mereka memanfaatkan waktu libur usai kunjungan dinas ke Lombok Timur. “Rombongan tiba di Gili Trawangan pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.42 Wita, dan sempat rehat sejenak di O Cafe Gili Trawangan,” ujarnya.
Selanjutnya, pejabat Dinas Perikanan Kutai Timur ini bersama 9 orang rekannya melakukan snorkeling trip menggunakan Boat Class Bottom dengan boatman berinisial K dan guide berinisial H. Spot snorkeling yang dipilih berada di pantai depan W Resort.
“Korban bersama 6 orang temanya melakukan snorkeling dan 3 orang lain menunggu di atas boat,” ucapnya.
Artana mengatakan, sekitar 20 menit menyelam, rekan-rekan korban naik ke permukaan dan langsung naik ke atas boat. Namun korban tidak muncul ke permukaan. “Teman korban bersama Tour Guide lantas melakukan pencarian beberapa saat tetapi tidak melihat keberadaan korban,” katanya.
Sekitar pukul 11.23 Wita, dua orang WNA bernama David dan Paul yang kebetulan menyelam di spot yang sama menemukan jenazah korban. Saat ditemukan, korban masih menggunakan alat snorkeling lengkap.
“Korban ditemukan oleh WNA dalam keadaan terapung dengan posisi tengkurap di pantai depan W Resort Gili Trawangan,” terangnya.
Atas temuan tersebut, David dan Paul memberi isyarat telah menemukan korban. Selanjutnya, WNA bersama masyarakat setempat mengevakuasi jasad korban ke daratan dan langsung dibawa ke Klinik Warna menggunakan cidomo. Setiba di klinik, korban ditangani langsung oleh dokter jaga setempat, namun tidak ada respons dari korban. Tim medis pun menyatakan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia saat dibawa ke Klinik.
“Sore hari sekitar pukul 14.00 Wita, jenazah korban dievakuasi lebih lanjut ke Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan mobil ambulance Puskesmas Nipah untuk mendapat penanganan lebih lanjut,” tandas Artana. (rl)